Friday, December 24, 2010

Bersahabat dengan Scoliosis

Pernah dengar tentang penyakit skoliosis? Yap, skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa lengkungan tulang belakang. Untuk selengkapnya baca sendiri deh di Wikipedia

Sekitar Juni 2007. Waktu itu aku kelas 3 SMA, aku divonis Scoliosis sama dokter di rumah sakit Elishabet Semarang. Rasanya waktu divonis scoliosis kaya ada efek gledek njegler langsung semua jadi mendung (lebay mode : on) Aku lupa nama dokternya, kata si dokter untuk kasus Scoliosis seperti aku khusus di Jakarta katanya di Rumah Sakit Pondok Indah. Lalu singkat cerita, bertolaklah aku ke Jakarta. Ijin nglibur satu minggu, padahal lagi banyak ulangan tuh waktu itu hehe...

Waktu sampai di RSPI, rame juga yang ngantri. Lalu aku ketemu sama Prof. Dr. Subroto Sapardan, SpOT. Wah ajib bener ni dokter, bener-bener profesional, garink, suka cerita apalagi denger aku dari Semarang langsung cerita masa kecilnya di Semarang..hedeh. Yaudah (?) setelah lihat hasil rontgen dan diukur derajatnya sama si bapak dokter katanya derajat kemiringanku sudah termasuk skoliosis berat yaitu kira-kira 63° untuk bagian atas dan bagian bawah 30° (aku juga agak lupa) beginilah rupa rontgen tulang belakangku :


Ngeri ya, hii.. waktu aku lihat tulang rontgenku. Aku sendiri enggak percaya kalau ini rontgenku, aku pikir ini rontgen ketuker atao gimana gitu. Tapi ternyata enggak, itu beneran punyaku hehe... Lalu si bapak dokter memberi kami option, begini kata beliau " Ini sudah parah, kalau skoliosis derajat 40°-50° masih bisa dipakaikan brace (penyangga) tapi kalau sudah lebih dari 50° harus operasi tidak ada pilihan lain. Sudah tidak mempan jika di-brace apalagi dia(aku) termasuk jenis progress(cepat banget melengkungnya)" Sempet bingung juga dengar kata operasi kaya ada efek gledeg njegler langsung jadi mendung haha efek lebay lagi, maaf udah kebiasaan.  Butuh waktu lama juga memikirkan aku memutuskan untuk operasi atau tidak, resiko dari operasi sendiri itu pasti ada, yaitu resiko menjadi lumpuh. Dan kalau tidak dioperasi juga beresiko, kan aku progress terus di sepanjang tulang belakang banyak syaraf-syaraf yang rawan. Jadi kemungkinan syaraf terjepit tinggi sekali, juga resiko terjadinya gangguan kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup.

Oh iya, si bapak dokter juga bilang penyebabnya skoliosis masih misteri (hedeh), kemungkinan besar keturunan. Lalu si Bapak dokter minta kalau aku punya saudara kandung cewek suruh dirontgen juga. Kemudian adikku coba dirontgen ternyata dia juga sama nasibnya seperti aku, kakak beradik senasib sepunggung. Tapi adikku derajatnya tidak tinggi yaitu 30°, jadi kalau dia mah dibrace bisa. Sama terapi plus olah raga teratur. Olahraga dikhususkan ke Push up setiap hari

Setelah berbagai kebimbangan dan waktu nglibur yang molor, akhirnya kami memutuskan untuk operasi. Kemudian aku kembali ke Semarang, nyerahin surat cuti 1 bulan dari sekolah (hihi..aseek) terus kembali lagi ke Jakarta untuk check up dan berbagai persiapan untuk operasi. Biaya operasi jujur sangat melambung, untuk harga Penyangganya sendiri seharga Rp. 60 juta. Terbuat dari titanium asli (titanium tu bahan untuk pesawat luar angkasa) karena bahan dari titanium tidak akan berkarat. Belum lagi biaya sewa kamar operasi, obat-obatan, rawat inap dll-nya ditotal ada Rp. 120juta lebih. Tapi alhamdulilah, kami diberi kemudahan karena aku ambil ruangan kelas 3 jadi dapet diskon lalu ada banyak diskon lainnya jadi dapet potongan hampir 20 juta sendiri ! Alhamdulilah ! ToT 

Lalu operasi berlangsung kira-kira 3 jam, aku ditungguin ibu, adek, sama om. Si bapak di Semarang soalnya takut (hah!?cemen),  waktu aku dioperasi si bapak dokter tu nganeh-anehin deh. Masa nyuruh si ibu masuk ke ruang operasi terus liat anaknya diudal-adil sedemikian rupa sehingga tidak berbentuk. Malah si bapak dokter bilang "Mungkin mau di rekam bu, bawa kamera gak?" woo kuenthir...

Lalu sesaat kemudian ketika aku sadar, aku sudah ada di ruang ICU. Waktu pertama kali sadar, yang aku rasain bukan punggungku tapi jidatku rasanya benjol. Ternyata waktu aku dipindah ke tempat tidur  kepalaku kebentus..bagus...Lalu setelah itu baru waktu obat bius sudah lama kelamaan mulai habis, rasa sakit hebat dari punggungku mulai terasa. Beneran sakit, enggak bisa dibayangin sakitnya kayak gimana. Tapi aku optimis, aku ingin sembuh. Aku harus kalahin rasa sakit itu, aku lebih kuat dari apapun. Alhasil, aku cuman 5 hari mendekam di rumah sakit. Dokter sendiri terheran-heran, katanya aku termasuk pasien yang paling cepat penyembuhannya kata si bapak dokter itu semangatku luar biasa (ah jadi tersandung). Dokter orthopedic yang menangani kasusku ada dua yaitu Prof. Dr. Subroto Sapardan dan DR. Dr. Luthfi Gatam SpOT. Nah kalo yang Dr. Luthfi ni masih muda cakep lagi...ahahai kenapa tidak dari awal kita bertemu ya bapak dokter...huhu

Untuk pasca operasi, pantangan untukku paling tidak boleh membungkuk, tidur harus terlentang dll. Kalau sekarang sih sudah boleh membungkuk, tidur boleh mlumah, nungging juga gak masalah. Tapi sampai sekarang aku masih diabatasi geraknya. Olahraga pun hanya boleh renang dan jogging, lari tidak boleh. Tapi jingkrak-jingkrak sendiri sih sering haha... Kegiatanpun juga terbatas, seperti membawa beban berat di punggung juga tidak boleh, maka dari itu sampai sekarang aku selalu pakai sling bag. Yah daripada terjadi sesuatu yang tidak-tidak terus diudal-adil lagi mendingan dijaga baik-baik, sadar diri kalau bawa barang asing di punggung. Penyangga panjangnya kira-kira 30 cm, dan barang itu sampai sekarang masih bersarang di punggungku dan tidak akan dilepas sampai kapan pun. Aku sering kontrol ke Jakarta setiap 1 tahun sekali, untuk akhir-akhir ini 2 tahun sekali sampai sekarang. Ini bentuk rontgen tulang punggungku setelah dioperasi :



Kejadian itu sungguh mendewasakan aku, membuat aku berpikir lebih tentang nikmatnya bersyukur. Menghargai setiap hembusan nafas yang Allah berikan. Bersyukurlah masih diberi kesehatan dan badan yang sempurna untuk melakukan segala aktivitas yang kau inginkan. Jangan berharap belas kasihan, dan jangan mau dikasihani. Semoga membantu para penyandang skoliosis yang lainnya, kalau mau sharing-sharing cerita atau lebih tepatnya curhatan langsung e-mail aku aja ke d_rockholic@yahoo.co.id yah ;) atau gabung di milisnya Masyarakat Skoliosis Indonesia di MSIndonesia.org ...aku tunggu ;))



Happy Holiday and Happy New Year 2011 from us to you  :D

11 comments:

  1. Sangat bermanfaat ya'!
    anyway, SEMANGAT yo...jg tetep berkarya tentuny :D

    ReplyDelete
  2. Baca postinganku juga ya kak http://nisrinabile.blogspot.com/ di label skoliosis aku cerita semua pengalamanku...
    Nice posting kak :)

    ReplyDelete
  3. halo, aku juga skolioser khoo :)
    semangaaattt!!!!
    selain skoli, aku juga penderita aritmia (ketidakseimbangan irama jantung)
    kunjungi blogku yaaa
    http://adinarisdayanti.blogspot.com/
    makasi :*

    ReplyDelete
  4. waaah senasib.. hehe..
    visit me back ya.. :D

    ReplyDelete
  5. .kamu gak sendiri
    .ada banyak orang yg menyayangimu d sampingmu
    .SEMANGKA!!
    .eh SEMANGAT cyyiinnn :D

    ReplyDelete
  6. Voila and here u r now! Senang lihat perkembangannya. Tetap SEMANGAT berkarya :D

    salam skolioser! :D

    ReplyDelete
  7. aku ijin ngeshare foto rontgen-nya yah,
    boleh ?
    i'm also a scolio, you can visit me on twitter @fanyruza :)

    ReplyDelete
  8. seru banget :) boleh pasang linknya ya.
    salam dari sesama skolioser

    ReplyDelete
  9. halo, saya dari papua dan menderita skoliosis juga ..
    tapi dari skoliosis, tidak menghambat kegiatan yang seharusnya di larang .. :D
    saya pemain basket dan juga tekhnisi jaringan, biasa manjat" tower gitu deh dan juga sering melakukan aktifitas yang seharusnya di larang oleh penderita skoliosis ..
    salam kenal ya semuanya .. :)

    ReplyDelete
  10. hai, aku penderita skoliosis juga, walaupun masih ringan, gara2 bertahun-tahun menahan sakit di punggung bagian bawah akibat terkena HNP (Herniated Nucleus Pulposus) awamnya dikenal sebagai saraf terjepit. Dokter sudah menyuruh operasi untuk HNPnya agar skolionya juga hilang. Operasinya juga kemungkinan pasang titanium di L3-S1... padahal ruas tulang itu yang membuat kita bs membungkuk... mau tanya, so far gimana rasanya setalh pasang titanium, ada ketidaknyamanan yang di rasa?

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...